Jakarta | Kadin Indonesia Bidang Badan Pengembangan Ekosistem Perfilman & Animasi (BAPEPAN) bersama Perusahaan Umum (PERUM) Produksi Film Negara menyelenggarakan Penandatanganan Nota Kesepahaman sebagai komitmen kerja sama dalam Pengembangan Ekosistem Perfilman & Animasi di Indonesia yang mencakup: pengembangan infrastruktur film dan konten, pengembangan SDM dalam pembuatan film dan konten, pengembangan ekosistem industri kreatif dan kanal-kanal distribusi, serta kerja sama distribusi dan ekshibisi film dengan membuat independen bioskop serta pemanfaatan jalur OTT.
“Melalui kerja sama ini kita ingin kembangkan industri di daerah-daerah. Kebetulan Kadin Indonesia juga sudah ada di 33 provinsi. Salah satu industri yang bisa kita bangun adalah industri perfilman,” kata Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid di Jakarta, Rabu (9/3).
Selain itu, telah dilaksanakan juga perpanjangan Nota Kesepahaman antara Indiskop “Bioskop Rakyat” dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, demi melanjutkan upaya bersama dalam mengukuhkan film Indonesia sebagai tuan rumah di negerinya sendiri. Indiskop juga diproyeksikan sebagai ruang belajar untuk meningkatkan kreativitas masyarakat dan mendorong pertumbuhan SDM industri kreatif, melalui Indiskop Akademi.
Kepala Badan Pengembangan Ekosistem Perfilman & Animasi (BAPEPAN) KADIN Indonesia, Erik Hidayat mengungkapkan, industri perfilman dan animasi Indonesia saat ini sedang mengalami perkembangan yang semakin positif. Rumah produksi maupun perusahaan layanan streaming berlomba-lomba meningkatkan produktivitas dalam menggarap film yang berkualitas dari segi cerita, serta menguntungkan secara komersial. Film dan Animasi dapat menjadi sub sektor ekonomi kreatif dengan pertumbuhan yang cepat.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid mengatakan pentingnya inovasi pembiayaan untuk penguatan industri perfilman dan animasi nasional.
Arsjad menjelaskan, kontribusi sektor ini terhadap perekonomian terbilang masih kecil bila dibandingkan dengan potensi yang dimiliki Indonesia, mulai dari pasar industri hiburannya yang besar hingga jumlah SDM yang cukup memadai.
“Pengembangan industri film, animasi, entertainment (hiburan) bisa dilakukan juga di daerah-daerah, tidak hanya di kota besar. Selain juga bisa mengembangkan UMKM di sektor ini, juga bisa meningkatkan kualitas SDM di daerah. Kita harapkan sinergi dari semua pihak juga bisa membentuk ekosistem industri perfilman dan animasi yang kuat,” pungkasnya.
GIPHY App Key not set. Please check settings