Aceh | Perusahaan yang memproduksi amonia dan pupuk urea, PT Pupuk Iskandar Muda dikabarkan menutup operasionalnya dikarenakan tidak adanya pasokan gas.
Penghentian operasional PIM 1 ini, disayangkan oleh anggota DPR RI, Illiza Sa’aduddin Djamal dan meminta pemerintah untuk mengambil langkah serius dengan memastikan alokasi lima kargo gas/tahun.
Selain itu, Illiza juga meminta agar Anggota DPR RI, Illiza Sa’aduddin Djamal menyayangkan PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) menghentikan pengoperasian amonia. Diketahui, perusahaan yang memproduksi amonia dan pupuk urea tersebut menghentikan operasi PIM 1 karena tidak adanya pasokan gas.
Menurut Illiza, pemerintah seharusnya mengambil langkah serius dengan memastikan alokasi lima kargo gas per tahun. Selain itu, dia juga mendorong agar Kementerian ESDM untuk segera mencari penyebab macetnya pasokan gas, serta menemukan solusi permanen. Hal ini mengingat kendala pasokan gas untuk PIM bukan pertama kali terjadi.
“PIM 29 Mei 2021 sempat hentikan produksi pupuk urea akibat terkendala pasokan gas dari PT Medco. Sekarang ketidaktersediaan gas sebabkan pabrik amonia tidak produksi. Pemerintah harus menjamin ketersediaan gas,” kata Illiza dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/3/2022).
Anggota Fraksi PPP itu juga mendesak Menteri ESDM Arifin Tasrif bergerak cepat menyuplai gas ke PIM 1, di samping memastikan PIM 2 terus mendapat gas agar bisa memproduksi pupuk urea subsidi untuk wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Riau dan Jambi.
“Jika PIM berhenti beroperasi bakal terjadi efek domino perekonomian Aceh. Para pekerja di perusahaan itu akan merugi, sementara petani akan kesulitan pupuk, hingga potensi inflasi kelompok bahan pangan,” pungkasnya. (girbok/*)
GIPHY App Key not set. Please check settings