in

Waspadai Ledakan Harga Bahan Pokok, Indonesia Masih Ketergantungan Impor

Jakarta | Indonesia yang masih ketergantungan oleh impor, Anggota Komisi VI DPR RI, Amin Ak pun mengingatkan Kementerian Perdagangan untuk mewaspadai lonjakan harga global yang akan berdampak ke Indonesia

“Di satu sisi Indonesia (mestinya) mendapat berkah dari kenaikan harga sawit dan batu bara. Namun di sisi lain, gejolak harga pangan global juga menghantui Indonesia,” kata Amin, kepada wartawan, Sabtu (12/3/2022).

Tahun ini, berdasarkan data Kemendag terdapat 9 dari 15 bahan pokok yang mengalami kenaikan, diantaranya minyak goreng, tepung terigu, kedelai, daging sapi, daging dan telur ayam, cabe merah, hingga cabe rawit.

Pemerintah dianggap gagal oleh Amin dalam menstabilkan pasokan dan harga minyak goreng dalam rentang waktu tiga bulan terakhir ini, meski sudah menerapkan kewajiban domestic market obligatioan (DMO) sebesar 20%.

Amin pun menjelaskan bila pemerintah juga gagal dalam menjamin ketersediaan pupuk. Di berbagai daerah ratusan petani pun mengeluh karena kesulitan memperoleh pupuk terutama pupuk subsidi

Efek domino yang ditimbulkan oleh kenaikan BBM adalah naiknya harga-harga di dalam negeri. Amin menjelaskan, bila tidak diantisipasi dengan baik, gejolak harga berbagai komoditas ini akan membuat defisit anggaran kian dalam. Ekonomi domestik pun akan makin tertekan.

Menurut politikus PKS itu rapuhnya koordinasi di internal pemerintah menjadikan lambannya antisipasi lonjakan harga, sebab itu ia mendesak pemerintah untuk memperbaiki koordinasi lintas kementerian dan lembaga untuk mengatasi masalah ini

“Alih-alih kita bisa memanen untung dari tingginya harga komoditas global, rentannya masalah hulu atau produksi, justru membuat ketergantungan impor makin tinggi,” kata Amin.

Komoditas daging dan gula pasir adalah contoh nyata lemahnya produksi dalam negeri, padahal semestinya sumber daya Indonesia untuk swasembada lebih dari cukup.

Ia mendukung penguatan Perum Bulog untuk menstabilkan harga-harga kebutuhan pokok.

“Pemerintah harus berani memerangi mafia pangan dan bersikap pro rakyat. Jangan biarkan mafia terus mengontrol harga-harga kebutuhan pokok rakyat,” pungkasnya. (girbok/*)

What do you think?

100 Points
Upvote Downvote

Written by GirBok

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Gas Langka, Pabrik Pupuk Di Aceh Berhenti Operasional

Layanan KRL Jogja-Solo Dikembangkan, Jadi Andalan Masyarakat