in

Program Jumat Berkah Ala Emak-emak Di Jember

Berbagi sayuran ala emak-emak di daerah Jembe setiap hari Jumat. (foto/suaraindonesia)

Jember | Pandemi Covid 19 yang terjadi membuat masyarakat saling bahu membahu untuk berbuat kebaikan sehingga memuncukan ikatan sosial yang tinggi.

Kisah Inspiratif ini datang dari Suryani, warga Dusun Beteng, Desa Sidomekar, Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember.

Yeni, sapaan akrabnya, setiap hari Jumat pukul 5 pagi sudah sibuk menata sayuran segar di halaman rumahnya, bukan untuk dijual namun dibagikan ke warga sekitarnya

Sebagai guru honorer yang aktif mengajar di SMP 1 Negeri Semboro ini awalnya membagikan sayur mayur di masjid-masjid untuk jamaah solat Jumat

“Jumat berkah ini sudah berjalan kira-kira 8 bulan, tapi berbagi sayur mayur ini masih berjalan 4 bulan,” tutur Yeni, saat ditemui di kediamannya. Jumat (13/8/2021).

Dibantu dengan suami dan kedua anaknya, sehari sebelum Jumat, Yeni harus menyiapkan sayur mayur. Yeni bersama keluarga kecilnya mencari hingga ke luar kecamatan. Seperti sawi, terong, genjer, kenikir, sayur bayam, pakis, dia beli langsung dari petani.

“Kita harus selektif memilih sayuran terbaik, terlebih untuk menghemat saja mas. Kan kita harus membagi beberapa item-item sayuran supaya lengkap, kalau beli ke pasar beda lagi harganya,” ungkap guru pengajar Mapel Bahasa Inggris ini.

Kegiatan ini dibantu pula oleh tetangganya, ia menegaskan juga untuk tetap menaati protokol kesehatan seperti memakai masker dan tidak bergerombol

“Harus pakai masker, yang tidak pakai masker terpaksa kami suruh pulang. Wajib mencuci tangan dan tidak bergerombol,” terang Yeni.

Ia mendapat dukungan dari rekan kerja, saudara maupun tetangganya hingga ada beberapa yang diantaranya ikut menyumbang di kegiatan Jumat Berkah ini

“Awalnya saya ragu dan malu. Karena dorongan ibu saya, akhirnya saya bertekad untuk mengadakan kegiatan Jumat Berkah ini. Dan alhamdulillah teman, saudara, tetangga yang satu visi dengan saya ada juga yang memberi sebagian rezeki untuk bergabung. Ada yang menyumbang sayuran, lauk pauk hingga uang tunai,” ungkapnya.

Saat pemerintah menerapkan PPKM, semakin banyak warga yang mengambil sayur mayur dan lauknya namun donatur pun ikut bertambah

“Alhamdulillah, kegiatan ini semakin berkembang dan banyak peminatnya, baik yang mengambil maupun memberi. Kami selalu berpesan kepada warga, ambil sedekah secukupnya taruh sedekah seikhlasnya,” katanya.

Meskipun ia bergaji tidak lebih dari Rp. 2 juta dan menyandang predikat guru honorer, ia bertekad akan tetap meneruskan kegiatan sosial ini

“Kita semua tahu, sekarang masa pandemi, tapi Alhamdulillah kami masih bisa berbagi. Semoga niat tulus ikhlas para donatur tercatat amal baik oleh Allah dan semoga pandemi ini segera berlalu,” harapnya. (girbok)

What do you think?

100 Points
Upvote Downvote

Written by GirBok

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Pengusaha Laundry Di Depok, Buka Warung Nasi, Bayar Seikhlasnya

Program Sosial Warung Nasi Ternak Rezeki Di Cipete, Nasi Bungkus Rp. 2 Ribu