in

Mural Karya Kolaborasi Seniman Difabel Dua Negara

Kolaborasi para difabel seniman dua negara, Indonesia – Wales, UK, mewujud dalam dua karya mural lintas negara, bertajuk “netas-incubate”. (Foto/Agatha)

Yogyakarta | Dengan maraknya mural beberapa waktu belakangan ini, di wilayah Bantul terdapat mural yang sangat unik karena merupakan kolaborasi difabel seniman dua negara.

Kolaborasi para difabel seniman dua negara, Indonesia – Wales, UK, mewujud dalam dua karya mural lintas negara, bertajuk “netas-incubate”.  Satu karya mural berada di Yogyakarta. Tepatnya bisa disaksikan di Jalan Pelemsewu, Pandes, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul. Satu karya mural lainnya berada di  Inggris, berlokasi di 81 Partridge Rd, Cardiff CF243QY, Wales, United Kingdom.

Kedua karya lintas negara itu memiliki satu makna, yaitu bagaimana difabel pelaku seni memulai hidup , memenuhi harapan, serta bertahan dalam situasi dan kondisi yang baru (pandemi), lalu menyikapinya, di antara keterbatasan yang menyertai.  Akhirnya, keluar (menetas) dari keterbatasan ruang-ruang sosial dan mencapai eksistensi diri.

Dari Indonesia, melibatkan delapan orang difabel seniman dari berbagai penjuru kota di Indonesia, mereka adalah Agus Yusuf (Madiun), Anfield Wibowo (Jakarta), Anugerah Fadly (Yogyakarta), Kusdono Rastika (Cirebon), Lala Nurlala (Bandung), Nunggal Mulyorejo (Yogyakarta), Winda Karunadhita (Bali), Yuni Darlena (Bengkulu).

Mural yang bertajuk “netas-incubate” Inggris, berlokasi di 81 Partridge Rd, Cardiff CF243QY, Wales, United Kingdom. (foto/FB Disability Murals)

Sedangkan project mural dari Wales, UK, melibatkan para pelajar 13 -19 tahun dari Tŷ Gwyn School .

Dilansir dari jogjadisabilityarts.com, para difabel seniman ini tidak menyangka bahwa masa pandemi ini memberikan pengalaman baru dan nyata, yaitu kesempatan untuk berkolaborasi menciptakan karya seni mural yang bertaraf internasional,yaitu karya seni dua dimensi yang belum pernah tayang sebelumnya.

Sebelum dilukis, para seniman berkarya di tempat masing-masing dengan menggunakan media yang disediakan penyelenggara, setelah selesai dikirim kembali kepada penyelenggara. Selanjutnya instalasi pada sebuah tembok yang dilakukan oleh kolabrator, Butong dan Nano Warsono.

What do you think?

100 Points
Upvote Downvote

Written by GirBok

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Cara Pemkot Yogyakarta Mempercepat Peningkatan Vaksinasi

Sensasi Jajan Bakso Ala Prasmanan Di Depok