Bogor | Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan sejumlah mall di Kota Bogor siap beroperasi dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, termasuk sosialisasi penggunaan aplikasi Peduli Lindungi bagi pengunjung mall.
“Karena kita berbicara roda ekonomi dan penghasilan karyawan disini, ada ribuan karyawan yang sudah hampir dua bulan harus tutup. Kita masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat untuk pembukaan pusat perbelanjaan di Kota Bogor. Kami memastikan semuanya siap buka, QR code-nya kemudian kita sosialisasikan juga aplikasi Peduli Lindungi supaya ketika sudah diperbolehkan sistemnya sudah siap,” kata Bima, Minggu (22/8).
Bima Arya menambahkan, relaksasi untuk menggairahkan ekonomi sangat dibutuhkan, terlebih jika melihat data dan angka-angka perkembangan Covid-19 sudah cukup membaik.
“Menurut hemat saya daerah diberikan kewenangan sendiri untuk mengurus hal-hal tersebut. Tidak mungkin pemkot gegabah membuka, sementara angkanya tidak landai. Saya berharap betul ada perubahan level dan zona sehingga sesegera mungkin mal bisa buka. Kalau saya dan Pak Kapolres maunya sore ini juga buka. Kita sedih, tidak sedikit yang japri ke kami WA, instagram, dan lain-lain,” terang Bima.
Bima meminta para pengelola pusat perbelanjaan untuk menyiapkan apa saja yang menjadi persyaratan sembari menunggu keputusan pemerintah pada tanggal 23 Agustus 2021 nanti.
“Saya kira kita semaksimal mungkin persiapkan. Kalau ada kabar baik 23 Agustus buka, kita sudah siap. Kami bisa sampaikan ke pusat. Bogor indikasinya baik, seluruh angka-angka perkembangan covid-nya sudah landai dan mal pun siap,” jelasnya.
“Sekarang PR kita adalah dalam beberapa hari ke depan memaksimalkan sosialisasi aplikasi Peduli Lindungi harus betul-betul tersosialisasikan dengan baik ke semuanya. Supaya warga siap-siap pakai aplikasi itu sebagai syarat mengunjungi mal. Dan setiap pengelola pusat perbelanjaan menyiapkan QR Code-nya. Saya sudah perintahkan Disperindag untuk bantu fasilitasi jika ada kendala di lapangan dari teman-teman pusat perbelanjaan,” tambah Bima.
Di tempat yang sama, Ketua DPC Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Bogor-Depok Herman mengatakan, asosiasinya memiliki 18 anggota, 7 diantaranya di Kota Bogor, 4 di Kabupaten Bogor dan 7 di Kota Depok.
“Saya pastikan 7 pusat belanja anggota APPBI di Kota Bogor siap untuk bisa melakukan pembukaan. Tentunya dengan protokoler yang disampaikan asosiasi dan kita sudah sebarkan di forum retail Kota Bogor, panduan nya seperti apa dan lain-lain. Kita berharap semua taat untuk bisa mematuhi ketentuan yang sudah ditentukan oleh pemerintah,” ujar Herman.
Salah satu ketentuannya adalah setiap pengunjung diwajibkan untuk menggunakan aplikasi Peduli Lindungi sebelum memasuki mal tersebut, dilansir dari
“Sampai dengan saat ini sistem ini terus dibenahi dan disempurnakan, di mana dalam sistem itu sudah diatur kapasitas mal, termasuk pembatasan 50 persen. Di aplikasi itu sistemnya di sana tertera sekian banyak orang per jumlah berapa ribu, kalau kapasitas per mall misalnya Botani ada 25 ribu, begitu 50 persen dari 25 ribu sistem ini akan lock, untuk orang tidak bisa masuk. Begitu pula setelah itu keluar (checkout) baru orang boleh masuk,” beber dia.
Ia menambahkan, dari survei ujicoba pembukaan yang dilakukan di pusat perbelanjaan di Jakarta, masih banyak kendala yang ditemui. “Di beberapa tempat memang spesifikasi mall berbeda. Ada yang segmentasinya menengah atas, menengah bawah. Tentunya pandai-pandai management mengatur ini semua,” katanya.
Herman berharap, seluruh pengelola bisa menerapkan protokol yang telah ditentukan agar apa yang dilakukan ini bisa menggairahkan kembali roda perekonomian Kota Bogor. “Syukur-syukur bisa terlaksana tanggal 24 Agustus nanti,” imbuh Herman
GIPHY App Key not set. Please check settings