Tangisan Kue Putu Itu Lho Yang Bikin Kangen

pinggirtembok.com | Kue putu (dari bahasa Jawa, puthu ) adalah jenis makan tradisional nusantara yang berupa kue dengan isian gula jawa, dibalut dengan parutan kelapa, dan tepung beras butiran kasar. Kue ini di kukus dengan diletakkan di dalam tabung bambu yang sedikit dipadatkan.

Mempunyai ciri Khas unik suara uap yang keluar dari alat suitan tempat pengukusnya saat kue dimasak, sekaligus menjadi alat promosi bagi pedagang yang berjualan.Kue ini dijual pada saat matahari terbenam sampai larut malam, berwarna hijau dan putih.

Saat ditemui pinggirtembok.com, penjual kue putu bambu di wilayah perumah di VBI 6 Keradenan, Cibinong Bogor, Munadi (45), yang sudah lebih 10 tahun berkeliling berjualan kue putu ini mengatakan bahwa ia tidak takut dengan bersaingan dengan kue yang moderen, karena harga kue putu cukup murah hanya 1000 rupiah, dan mengaku sudah mempunyai pelanggan sendiri, Sabtu 03/10/2020.

Meskipun hadir ditengah kue-kue modern namun eksistensi kue putu tidak akan pernah hilang dimakan jaman. Kue putu masih banyak dicari penikmat kuliner tradisional.

Cara membuatnya cukup unit, tepung beras kasar yang sudah dicampur dengan air perasan daun pandan ini dimasukkan dalam cetakan bambu, Sebelum penuh, isian gula jawa dimasukkan dan ditutup lagi dengan tepung beras.

Selanjutnya di kukus diatas sebuah tempat biasanya drum kotak yang di lubangi kecil untuk mengeluarkan asap kukusan.tak menunggu waktu lama, kue putu diangkat

Untuk mengeluarkan dari cetakan bambu cukup didorong dengan kayu yang ukurannya lebih kecil dari cetakan bambu, untuk mengeluarkan kue putu yang masih hangat.

Biasanya kue putu hadir pada saat malam hari yang ditandai oleh bunyi suitan dari tempat pengukusnya. Untuk menikmati kue putu ini bisa bersama keluarga atau kerabat yang ditemani kopi dan teh hangat sambil bernostalgia. (RA17)