Ngawi | Hobi merawat burung ternyata dapat menjanjikan suatu keuntungan. Salah satunya burung perkutut yang mempunyai harga jual yang fantastis, mulai dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah.
Rokim, warga dari Desa Banyubiru, Kecamatan Wodaren, Ngawi merupakan salah satu pembudidaya burung perkutut yang sukses. Ada tiga kandang yang berjejer di belakang rumahnya yang berisi puluhan ekor burung perkutut berbagai jenis warna.
Harga burung perkutut ini mempunyai nilai jual mulai dari suaranya, bahkan warna pada bulu juga mempengaruhi harga jual burung pemakan biji ini.
Dilansir dari TIMES Indonesia, Rokim yang tergolong baru dalam bisnis burung perkutut ini mengaku sudah mendapatkan omzet yang lumayan.
“Satu bulan omzet bisa jutaan rupiah,” ujarnya yang memulai usahanya sejak tahun 2018 itu
Ia juga mengatakan, corak warna pada bulu burung perkutut juga sangat mempengaruhi harga jual. Bila biasanya burung perkutut lokal dijual dengan harga Rp. 50ribu untuk satu pasangnya, berbeda bila burung perkutut yang mempunyai warna tertentu, ia dapat jual mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah
Rokin juga serung melakukan persilangan indukan, sehingga akan menghasilkan corak warna bulu yang bervariasi, semakin langka warnanya maka akan semakin mahal
Ia membeberkan, burung yang paling diminati oleh konsumennya adalah burung perkutut yang berwarna putih, udan mas dan mega mendung.
Koleksi burung perkututnya pun mempunyai berbagai corak warna, mulai dari lokal, silver, crem, cemani, udan mas, mojopahit, mega mendung dan putih
Rokim mengatakan, untuk melakukan budidaya burung perkutut tidaklah terlalu sulit dan bisa dilakukan oleh siapapun, karena jenis burung ini termasuk yang paling mudah ditangkarkan
“Perawatan sangat mudah, pakannya biji-bijian seperti milet dan itu mudah didapatkan, minumnya cukup air putih biasa, kalau misalkan burung sakit, banyak obatnya dan mudah ditemukan,” ujarnya.
Untuk membudidayakan burung perkutut ini, pertama kali yang disiapkan adalah kandang burung yang menyerupai rak bersusun berupa besi ram. Jumlah kolomnya pun bervariasi tergantung yang jumlah burung yang diinginkan mulai dari belasan hingga puluhan kolom.
Setiap kolom tersebut berisi sepasang burung perkutut. Selain itu juga harus disediakan sarang untuk burung betina bertelur.
“Setiap bulan bisa bertelur, sangat produktif,” katanya.
Tak hanya perawatan yang mudah, burung perkutut ternyata memiliki usia produktif yang panjang hingga berumur 20an tahun
“Sehingga budidaya burung perkutut, bagi saya adalah peluang usaha yang menjanjikan,” pungkasnya.
GIPHY App Key not set. Please check settings