Yogyakarta | Dalam rangka Rapimda 2023, KADIN DIY Kembali mengelar event Pra Rapimda yaitu Bincang Bisnis dengan tajuk “Tumbuh Kuat, Ekonomi Hebat”. Acara tersebut digelar di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta (Sabtu, 11/02/23).
Hadir selaku pembicara Tantowi Yahya (Dubes Keliling RI untuk Pasifik) dan KRMT Indro “Kimpling” Suseno (Anggota Dewan Pertimbangan KADIN DIY). Bincang bisnis tersebut dihadiri 50 pengurus dan anggota KADIN DIY, diantaranya Robby Kusumaharta, Wawan Harmawan, Suyanto. Rachmad Hidayat, Rahardi Abra dan Tim Apriyanto.
“KADIN DIY sengaja mengundang Tantowi Yahya untuk memberikan informasi dan peluang pasar di Kawasan Pasifik”, jelas Robby Kusumaharta (Waket Bidang Organisasi dan Keanggotaan).
Selanjutnya Robby menjelaskan berdasarkan data Kementerian Perdagangan (2022), potensi pasar Kawasan Pasifik diantaranya kopi, fashion dan tekstil, jasa tenaga kerja, furnitur, produk kecantikan, makanan dan minuman dan beberapa prosduk lainnya.
“Pasar Kawasan Pasifik sangat potensial bagi eksportir Indonesia termasuk eksportir DIY”, tegas Tantowi Yahya. Menurut Tantowi, beberapa negara di kawasan tersebut mengimpor produk dari Indonesia seperti kopi, fashion, produk kecantikan, furniture serta makanan dan minuman. Sebagai contoh, nilai ekspor barang Indonesia ke Selandia Baru tumbuh 49,73% menjadi US$718,72 juta pada 2021 dari tahun sebelumnya.
“Di sisi lain, nilai impor barang naik 26,73% menjadi US$959,3 juta pada saat yang sama”, jelas Tantowi Yahhya yang juga mantan Dubes RI di Selandian Baru.
“Sebagian besar warga Selandia Baru dan juga Australia adalah pecinta kopi yang mengonsumsi sekitar 2,5 cangkir kopi setiap harinya”, jelas Tantowi. Beberapa dari mereka secara khusus hanya mengonsumsi kopi dengan kualitas kelas atas seperti biji Arabika.
Seperti diketahui, Indonesia sebagai negara eksportir kopi terbesar ke-empat di dunia banyak memproduksi biji kopi Arabika berkualitas tinggi di seluruh nusantara.
“Indonesia dapat meningkatkan pasokan kopi Arabika ke Selandia Baru, Australia dan beberapa negara Kawasan Pasifik lainnya”, harap Tantowi. Menurut Tantowi produk kopi Arabika dari Indonesia dengan cita rasa lebih kaya jika dibandingkan kopi Robusta dari Brasil yang rasanya lebih pahit.
Dalam sesi tanya jawab, muncul pertanyaan sekitar peluang pasar di Kawasan Pasifik unbtuk produk-produk yang dihasilkan di DIY. Selama ini beberapa produk DIY telah berhasil menembus pasar di Kawasan Pasifik seperti produk Alat-alat Kesehatan (Alkes), Salak, Furniture, Makanan dan beberapa produk lainnya.
Dalam akhir acara muncul usulan dari forum agar Tantowi Yahya dijadikan “Duta Kopi”. Argumentasi yang mendasari adalah Tantowi penggemar dan peminum kopi. Di samping itu, sebagai Dubes Keliling dimungkinkan dapat membantu promosi produk Kopi Indonesia, termasuk produk kopi dari DIY, di beberapa negara Kawasan Pasifik. (*)
GIPHY App Key not set. Please check settings