pinggirtembok.com | Berawal sebagai karyawan swasta di perusahaan ternama, seorang warga Depok ini memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya untuk menggeluti bisnis kuliner yang dianggap merupakan peluang dan potensi yang sangat bagus, karena telah memiliki trik dalam usaha tersebut.
Kesuksesan yang diperolehnya pun tidak semudah yang dibayangkan, namun berkat dukungan keluarga dan rekan-rekannya ia berhasil untuk mewujudkan usaha bisnisnya bersama ketiga saudaranya.
Ida Zubaedah, yang merupakan pemilik dari bisnis “Iwakula” ini awalnya tertarik mengikuti bazar yang diadakan di Pemkot Depok. Ia mempelajari produk-produk yang ditampilkan oleh pengusaha-pengusaha UKM tersebut.
Dikarenakan ia berasal dari daerah Indramayu, Ida pun memanfaatkan Tempat Pelelangan Ikan yang ada di wilayahnya untuk membuat olahan ikan tenggiri. Ini dilakukannya karena banyak sekali penjual siomay maupun pempek yang membutuhkan bahan dasar ikan tersebut.
Tidak hanya menjual ikan tenggiri saja, ia pun membuat tenggiri giling. Ia pun berprinsip bahwa produk yang dijualnya harus berkualitas super sehingga apabila bahan dasar yang digunakan tidak ada yang berkualitas maka ia akan menunggu hingga ada yang sesuai.
Dengan bermodalkan grup whatsapp untuk melakukan pemasaran, ia pun sering mengikuti pelatihan-pelatihan UMKM yang diadakan oleh Pemkot Depok dan mengkhususkan untuk produk olahan ikan.
Ia mengatakan, “Dalam seminggu bisa menghabiskan ikan tenggiri giling sekitar 200 Kg, ikan tenggiri gilingnya langsung di datangkan dari Kota Indramayu yang di beli di TPI, yang langsung dari tangkapan nelayan,” pungkasnya”
Seiring waktu berjalan, Ida pun memutar otak agar ikan tenggiri giling yang sudah dipasarkan ini dijadikan sebuah produk makanan. Dengan jaringan relasi yang mulai meluas, ia pun belajar membuat pempek dan dendeng.
Tak hanya itu, ia pun mengikuti berbagai pelatihan-pelatihan hingga kursus memasak agar dapat membuat kuliner yang lezat dan berkualitas.
Kualitas produk merupakan hal yang penting baginya, ia pun mendaftarkan berbagai perijinan hingga label halal dari MUI bahkan saat ini sedang proses perijinan BPOM.
Iwakula sendiri mengandung 2 kata yaitu “Iwa” dan “Kula” yang merupakan bahasa daerah dari Indramayu yaitu, Iwa berarti Ikan sedangkan Kula berarti saya, sehingga mempunyai arti Saya adalah Penjual Ikan.
Produk Iwakula terdiri dari olahan yang berupa “frozen food” seperti Pempek, Dimsum, Somay, bahkan saat ini sedang membuat produk baru berupa Dendeng ikan tenggiri.
Dendeng dalam bentuk lembaran milik Iwakula merupakan satu-satunya produk Di Depok dimana Dendeng tersebut dibuat dari bahan pilihan, dengan bentuk yang compact sehingga mudah dibawa kemana-mana bisa sebagai cemilan, lauk maupun oleh oleh.
Proses pengerjaan nya pun sangat higienis karena dendeng tidak dijemur matahari tapi memakai oven pengering selama 8 jam, sehingga lebih terjaga mutu dan kualitas nya.
Di Kota Depok produk Pempek Iwakula pun sudah terkenal hingga ke balaikota Depok, mengenai harganya pun sangat terjangkau bagi semua kalangan. Untuk melihat produk-produknya dapat kunjungi Instagramnya, @idaz_su. (RA17)
GIPHY App Key not set. Please check settings