pinggirtembok.com | Jika biasanya kedebong atau batang pohon pisang hanya menjadi limbah tak terpakai, di tangan Yusnidar, limbah tersebut bisa menjadi panganan unik dan bernilai jual. Bahkan produk olahan tersebut sudah terjual dan diminati hingga ke Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.
Yusnidar, mengatakan ide awal membuat panganan cemilan berbahan dasar kedebong atau batang pisang ini ketika melihat limbah debong pisang yang terbuang begitu saja kemudian dicoba untuk diolah.
Yusnidar adalah pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berasal Kelurahan Bojong Pondok Terong, Kecamatan Cipayung, Kota Depok Jawa Barat.
Di sela kegiatan Cipayung Expo 2020, dirinya menjelaskan, membuat camilan ini tidak terlalu rumit tetapi membutuhkan proses yang panjang. Sebab, debong pisang harus dicuci berkali-kali dan dikukus terlebih dahulu, kemudian dicampur bersama bahan lainnya seperti tepung tapioka, garam, rempah-rempah untuk diblender menjadi satu. Selanjutnya dikukus kembali lalu diiris tipis-tipis, kemudian dijemur dan digoreng sebelum dikemas.
“Sebelum menjadi produk yang sekarang, saya sempat beberapa kali melakukan uji coba dengan membagikan sampel kepada tetangga sekitar dan tanggapan mereka cukup beragam. Alhamdulilah, sekarang pemintaan terhadap produk saya terus meningkat setiap bulannya,” ungkapnya.
“Dirinya menambahkan, dengan berbagai upaya yang dilakukan, kini produknya telah dipasarkan hingga ke Palembang dan beberapa wilayah lainnya, Mudah-mudahan ke depan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus mendukung pelaku UMKM seperti saya lewat berbagai cara. Agar kami semakin berkembang, sehingga dapat memberi kontribusi terhadap perkembangan ekonomi di Kota Depok,” pungkasnya. (RA17)
GIPHY App Key not set. Please check settings