Didasari Kecintaannya Kepada Anak-Anak, Wanita Ini Mengabadikan Diri Menjadi Guru

pinggirtembok.com | Didasari kecintaan pada anak-anak membuat wanita ini merasa nyaman saat mengajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) dantak terasa perjalanan mengajar sejak 32 tahun lalu, tepatnya 1988 saat mengawali karir menjadi guru SDN.

Hasanah, wanita berprofesi sebagai guru ini mengabdi di dunia pendidikan. Perempuan sederhana ini mengakui mejadi seorang guru adalah sebuah impian sejak kecil.

“Saya niat menjadi guru karena rasa kecintaan kepada anak-anak, dan akhirnya sejak lulus (perguruan tinggi) diterima menjadi guru,” cerita Hasanah kapada awak media di SDN Pondok Petir 01, belum lama ini.

Selain rasa cinta, diakuinya, sejak masih remaja merasa dekat dengan anak-anak. Contoh di saat ada anak yang rewel karena permintaan sesuatu tidak dituruti, dia ambil bagian untuk untuk memberikan rasa kasih sayang, sehingga anak yang rewel tersebut bisa diam.

Saking sayangnya, para peserta didik yang kerap bertanya dalam pelajaran dan dijawab dengan rasa sayang, sehingga siswa merasa dekat. Dampaknya pelajaran yang dianggap siswa sulit dengan mudah bisa dikerjakan.

Namun, diakui, tidak semua siswa sama, di antraranya ada yang pendiam, bahkan seolah acuh tentang kehadiran guru, namun dirinya tetap menyangi seperti anaknya sendiri.

“Terkadang tidak semua murid yang bertanya tentang mata pelajaran yang dianggap sulit, namun ada juga siswa yang diam. Tetapi dimata saya bahwa siswa di sini sama dalam taraf belajar dan harus dilayani dengan baik,” ungkapnya.

32 Tahun mengajar bukan waktu yang pendek, dari ketulusannya mengajar sejumlah murid tidak sedikit yang meraih prestasi, baik secara akadami maupun non akademi.

Hal itu dibuktikan siswa SDN Pondok Petir 01 di masa pandemi ini meraih prestasi di antaranya juara pertama FLS2N tingkat Kota Depok mata lomba menari, dan juara pertama FLS2N tingkat Kecamatan Bojongsari mata lomba bahasa sunda. (RA17)