Pinggirtembok | Pandemi yang berkepanjangan dan situasi yang semakin sulit membuat orang gelap mata sehingga perbuatan yang tidak dibenarkan pun dilakukan.
Sejumlah pihak menyesalkan aksi yang dilakukan percobaan bunuhi diri oleh Gan Bonddilie, Ketua Harian Asosiasi Kafe dan Restoran (AKAR).
Ketua Umum AKAR Arif Maulana menyebutkan tindakan tersebut merupakan bagian dari ekspresi pengusaha kuliner membutuhkan pertolongan di masa pandemi Covid 19, namun tindakan rekannya ini bukanlah sebuah langkah bijak.
“Sebagai sahabat, teman, dan persaudaraan saya sangat terkejut, kaget, respek, kecewa, dan marah. Hanya saja rekan kami Bonbon kecewa dengan keputusan pemerintah pusat, yang mengkategorikan Kota Bandung masih dalam kategori level 4, di mana indikator-indikator yang seharusnya Kota Bandung sudah tidak berada di level tersebut,” katanya dalam konferensi pers secara daring, Kamis (5/8/).
Bonbon, panggilan akrabGan Bonddilie, selain berkegiatan di AKAR juga aktif di komunitas Tangan di Atas (TDA) yang turut mendampingi para pelaku Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) di Kota Bandung dan Cimahi. Selaku pengurus, Bonbon sudah sering menampung curhatan dari para pelaku UMKM.
“Pengorbanan Bonbon bukan untuk dirinya pribadi, tapi buat kelangsungan UMKM untuk bisa bertahan dan bangkit. Sehingga jangan ada yang menganggap dia stres dan depresi, dia adalah pahlawan UMKM,” ujarnya.
“Kami semua sangat menghargai perjuangan Bonbon, namun kami tidak membenarkan atas sikap yang dilakukan secara pribadi seperti kejadian kemarin,” cetus Arif.
Sejumlah kafe dan restoran di Bandung sudah banyak yang tumbang, ini menandakan akan semakin tinggi tingkat pengangguran yang akan berdampak pada pemulihan ekonomi
Para pengusaha di berbagai sektor saat ini sudah berada di titik yang mengkhawatirkan. Situasi yang sudah sulit seperti kontrak pinjaman modal, kontrak sewa tempat yang mendekati masa habis, dan kontrak kerja karyawan.
“Ditambah kesenjangan penghasilan saat ini ketika PPKM terus berlangsung, di mana para pelaku kuliner kebingungan tetapi di sisi lain aparat negara tetap mendapatkan penghasilan yang pasti. Situasi inilah yang memicu terjadinya tragedi ini terjadi di siang hari kemarin,” kata Arif.
Ketua DPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat Herman Muchtar juga menyesalkan tindakan Bonbon yang melakukan percobaan bunuh diri
Namun dia mengakui dampak dari pandemi Covid-19 saat ini yang berlarut larut, membuat terkapar banyak pengusaha khususnya di sektor pariwisata terutama hotel dan restoran.
“Setelah kami amati, bahwa tindakan yang dilakukan oleh yang bersangkutan adalah atas inisiatif yang bersangkutan sendiri. Kami menyadari di masa pandemi saat ini memberikan dampak yang sangat dirasakan oleh semua pihak baik secara kesehatan maupun ekonomi, dan harapan kita semua untuk mendapatkan solusi agar dapat bertahan untuk melewati masa krisis ini,” kata Herman. (girbok/berbagai sumber)
GIPHY App Key not set. Please check settings