Pinggirtembok | Melihat aktifitas ekspor tumbuh secara positif, Tanaman Stevia diyakini sebagai komoditas masa depan dalam sektor pertanian.
“Stevia ini menurut analisa kami menjadi komoditas masa depan. Pertama memang kaitannya dengan pandemi. Sektor pertanian menjadi bantalan dalam pandemi,” ujar Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Junaedi saat pelepasan ekspor perdana Stevia di Desa Tountimomor, Kecamatan Kakas Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut), Selasa, 27 September 2021.
“Terima kasih atas sinergitas pemerintah pusat, provinsi, kabupaten pelaku bisnis dan para petani sehingga acara ini (ekspor perdana Stevia) bisa berlangsung sukses,” ujarnya.
Tanaman Stevia merupakan bahan pemanis pengganti gula tebu yang diklaim lebih sehat karena memiliki kalori yang rendah dan telah lama dikenal di negara – negara maju seperti Korea dan Jepang.
Pasar tanaman Stevia di luar negeri sangat tinggi karena diproduksi sebagai pemanis pengganti gula tebu untuk produk makanan, minuman, dan kosmetik. Bahkan digunakan sebagai pengobatan tradisional untuk mengatasi masalah luka bakar, perut dan lainnya.
Di Brasil dan Paraguay, pengunaan tanaman stevia ini sudah sejak ratusan tahun lalu dan dijadikan pengganti gula.
Stevia memiliki rasa ratusan kali lebih manis dari gula, dan menariknya mempunyai kalori yang rendah, sehingga sebagian orang percaya pemanis ini cocok untuk diet, meskipun belum ada penelitian yang akurat Stevia dapat menurunkan berat badan
Bahkan Stevia memiliki kemampuan pengobatan alami untuk menurunkan tekanan darah tinggi hingga melawan kanker usus. Stevia juga jadi pilihan untuk penderita diabetes.
Terkait gula, menurut Dedi, sejak zaman Belanda, Indonesia sudah menjadi pengekspor gula terbesar di dunia.
“Akan tetapi sekarang ini, menjadi negara pengekspor gula tebu terbesar, kalau tidak nomor satu, nomor dua, gantian dengan RRC,” katanya.
Dia menambahkan misi Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo adalah bagaimana membangun pertanian maju, mandiri, dan modern, termasuk di dalamnya mendorong Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks).
“Gratieks Stevia sudah tercapai, Stevia kami di Ditjenbun termasuk komoditas pengembangan, sudah melebihi target Pak Menteri,” katanya.
GIPHY App Key not set. Please check settings