Yogyakarta | Seiring penurunan kasus Covid19, tingkat PPKM pun ikut menurun ke level dua pada Selasa (19/20). Situasi inipun langsung dirasakan oleh para pelaku pariwisata di Yogyakarta tak terkecuali bagi penyedia jasa akomodasi, seperti hotel dan restoran.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono mengatakan, tingkat okupansi hotel mulai menunjukkan grafik perbaikan, meskipun masih didominasi wisatawan domestik dari berbagai daerah.
Selama PPKM sebelumnya di level 3 dan 4, para pelaku usaha seakan “mati suri”, namun meskipun peningkatan saat ini belum dirasa terlalu signifikan, pencapaian PPKM ke level 2 tetap menjadi angin segar bagi pelaku perhotelan.
“Turun level 2 baru kemarin. Tapi, sekarang okupansi hotel bintang 3 sampai bintang 5, pada Selasa, Rabu ini, rata-rata 40 persen. Sementara untuk Hotel bintang 2 ke bawah itu, masih 25 persenan,” terang Deddy, Rabu (20/10/2021).
Dengan perkembangan yang semakin baik ini, ia pun optimis, perlahan tingkat okupansi bakal meningkat seiring berjalannya waktu. Pihak PHRI punberharap agar semua pihak dapat bersama-sama menjaga, agar situasi dan kondisi Yogyakarta senantiasa kondusif dengan disiplin prokes
Pasalnya, jika tren positif ini bisa terus dipertahankan, tidak menutup kemungkinan, kota pelajar akan kembali menjadi daya tarik wisatawan, ketika libur akhir tahun nanti.
“Harapan kami bisa terus membaik. Akhir tahun targetnya (okupansi) bisa 80 persen. Semoga saja sikon mendukung. Karena wisatawan tentunya sudah kangen juga, dan ingin berekreasi ke Yogyakarta lagi,” cetus Deddy. (girbok/tribun)
GIPHY App Key not set. Please check settings