Yogyakarta | Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menekankan bahwa bantuan sosial (bansos) sejatinya tidak boleh dibebani potongan apapun, baik oleh perangkat maupun Satgas Covid-19. “Idiom budaya ngana ya ngana ning aja ngana, memang harus kita tinggalkan karena sama saja itu memperbolehkan penyimpangan kecil-kecilan. Sebab, justru berawal dari sikap permisif terhadap hal yang kecil inilah kemudian menjadikannya musuh terbesar pemberantasan korupsi,” jelas Sri Sultan, Jumat (22/10) siang.
Pernyataan tersebut merupakan satu dari tiga alasan pemilihan Kalurahan Srigading, Bantul sebagai tempat dilaksanakannya program vaksinasi dan penyerahan 3.000 paket bantuan sosial (bansos) bagi warga terdampak pandemi Covid-19. Agenda yang diinisiasi AKABRI ’89 dalam rangka HUT ke-76 TNI ini diikuti sekitar 1000 warga dari empat desa yaitu Murtigading, Gadingharjo, Gadingsari, dan Srigading ini.
Hadir pada agenda tersebut, Danlantam TNI AL V Laksamana Pertama TNI Yoos Suryono Hadi, M. Tr(Han)., M.Tr. Opsla., CHRMP. Selain itu, agenda ini turut dihadiri Bupati Bantul Abdul Halim Muslich, Danlanal Yogyakarta Kolonel (Laut) Damayanti S.H., CHRMP., Wakapolda DIY Brigjend. (Pol) Slamet Santoso, Kepala Istana Kepresidenan Yogyakarta Deni Mulyana, dan perwakilan Forkominda Kabupaten Bantul.
Selain penegasan untuk tak memotong nominal bantuan sosial, Sri Sultan lantas mengemukakan dua alasan lainnya, yakni pencegahan penularan Covid-19 dan penguatan identitas Bantul sebagai kawasan penghasil bawang merah.
“Vaksinasi dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19 dari klaster hajatan. Maksimal yang datang 50 orang dengan protokol kesehatan ketat dan dilarang untuk menyajikan hidangan atau makanan yang disantap di lokasi,” ungkap Sri Sultan.
Alasan selanjutnya adalah kelompok tani Kalurahan Srigading dinilai inovatif, karena mampu menemukan dan menerapkan teknologi tepat guna yang disebut ‘irigasi-kabut’ untuk menjaga kelembaban tanaman. Teknologi tersebut ditemukan secara otodidak setelah melakukan percobaan melalui trial and error dalam waktu cukup lama.
Bawang merah, sebagai tanaman holtikultura, sukar bertahan hidup di lahan pasir dekat pantaid engan suhu hingga 30 derajat Celcius karena akan mudah kisut karena suhu terlalu panas akibat terpapar air garam. Namun ini justru sebaliknya, malah menghasilkan kenaikan produktivitas per hektar. “Sehingga wajar kiranya, jika Bupati Bantul, semakin yakin bisa menjalankan keputusan Kementerian Pertanian, yang menetapkan Bantul sebagai salah satu food estate nasional,” terang Sri Sultan.
Di sisi lain, Sri Sultan lantas menyoroti pentingnya memuliakan hak penerima bansos. “Seorang manusia yang wajib kita jaga juga martabatnya, sama sekali tidak boleh kita rampas hak-hak dasarnya untuk memperoleh santunan dari pemerintah,” tegas Sri Sultan.
Selain persoalan bansos, Sri Sultan juga merasa bersyukur atas capaian persentase vaksinasi DIY per 19 Oktober 2021. “Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial DIY, capaian dosis 1 DIY mencapai 91,15% dan dosis 2 mencapai 66,49%. Untuk bansos DIY telah mencapai 91,37%,” urai Sri Sultan.
Ke depan, Sri Sultan berharap agar kegiatan bansos dan vaksinasi dapat terus diupayakan sebab akan berpengaruh pada percepatan target capaian di DIY. “Penyerahan paket sembako dan vaksinasi ini patut kita apresiasi, teriring ucapan terima kasih dari pemerintah dan masyarakat DIY. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa berkenan melimpahkan berkah-Nya,” tutup Sri Sultan. Agenda selanjutnya ditutup dengan penyerahan paket sembako secara simbolis oleh Sri Sultan kepada lima orang perwakilan warga terdampak pandemi. Sri Sultan selanjutnya melakukan peninjauan ke lokasi vaksinasi.
Pada kesempatan tersebut, Danlantam TNI-AL V menerangkan bahwa program vaksinasi ini merupakan perwujudan TNI-AL yang mendukung terciptanya herd immunity bagi masyarakat. “Ini wujud pengabdian 33 tahun AKABRI ’89. Selain pelaksanaan vaksinasi, kami juga melakukan pembagian sembako bagi masyarakat terdampak Covid-19 sehingga tercipta iherd immunity, anak-anak sekolah bisa tatap muka, warga desa sehat. Selain itu kita juga menyukseskan program pemerintah 2juta vaksinasi per hari, sehingga masyarakat Indonesia tangguh dan tumbuh,” ungkap Laksamana Yoos.
Lanjut Laksamana Yoos, TNI-AL senantiasa mengupayakan langkah untuk menjamin ketersediaan bahan pangan terutama bagi masyarakat terdampak Covid-19. “Kami telah melakukan pembukaan lahan tidur di Bandung, Jawa Barat dan di Jawa Timur, lalu ada juga di perkantoran. Mulai dari Sabang hingga Merauke dan dari Pulau Miangas sampai Pulau Rote, kita laksanakan ketahanan pangan. Hasilnya, kami bagikan untuk masyarakat terdampak Covid-19,” pungkasnya. (Humas DIY)
GIPHY App Key not set. Please check settings