Pinggirtembok.com | Kota Depok merupakan salah satu kota penyanggah Ibu Kota Jakarta, Kabupaten Kota Bogor dan Kota Tanggerang, ada beberapa Sungai yang melintasinya seperti Sungai Ciliwung dan Sungai Pesanggrahan, yang merupakan kategori sungai terpanjang, yang pada jaman dahulu menjadi sarana transportasi bagi warga yang ingin mengunjungi Kota Depok, Jakarta dan Tanggerang, untuk kegiatan Ekonomi seperti perdagangan.
Di setiap lintasan Sungai Ciliwung banyak sekali Jembatan yang di gunakan untuk menyeberang antar kampung kekampung, seperti jembatan Panus yang menjadi ikon Cagar Budaya Kota Depok, Jembatan GDC ( yang Menjadi base came komunitas Ciliwung Depok), Jembatan Gantung Biru, Jembatan Gantung Orange, Jembatan Juanda, dan lainnya.
Warga Depok serta warga Citayam pasti sering melintasi Jembatan Biru yang ingin melintas untuk ke wilayah Kalimulya Depok.
Dinamakan Jembatan biru karena jembatan tersebut diberi cat Berwarna Biru. Lokasi Jembatan di Kelurahan Pondok Jaya,Kecamatan Cipayung, Depok, Jawa Barat.
pinggirtembok.com menemui menemui Romat ( 35), salah satu warga yang sudah lama tinggal di daerah tersebut untuk menanyakan tentang sejarah pembangunan Jembatan Biru.
Ia menjelaskan bahwa semenjak lahir dan sampai sekarang, jembatan ini sudah ada, dahulunya terbuat dari Bambu.
Menurutnya jembatan ini dibangun dari hasil swadaya masyarakat dari kedua kampung yaitu Kampung Hutan dan Pondok Rajeg. Karena untuk aktivitas sehari-hari, maka jalur ini sebagai jalan alternatif untuk warga yang akan beraktivfitas ke Depok ataupun sebaliknya dengan memanfaatkan jembatan ini, “kalau kata orang sini mah “memotong jalan” ( red – jalan pintas ),” pungkasnya.
Romat mengatakan, jembatan ini sudah ada sejak ia kecil sekitar 35 tahun lalu. Dan yang secara kebetulan Romat merupakan salah satu Putra Almarhum Haji Jumhari yang ikut serta membangun jembatan Biru ini.
Sekitar tahun 2015, jembatan ini di renovasi, yang awalnya bambu di ganti dengan besi, karena aktivitas warga yang melintas melewati jembatan ini pun semakin tinggi, sehingga bisa membahayakan pengguna yang melintasinya karena terbuat dari bahan Bambu
Dalam renovasi jembatan ini mengandalkan sumbangan dan swadaya masyarakat yang peduli terhadap fasilitas umum. Renovasi ini pun mengganti bahan material jembatan dengan besi agar membuat nyaman bagi pelintas jembatan. Orang sering menyebutnya Jembatan Biru.
Warga yang sering melintasi Jembatan Biru ini pun dapat menyisihkan rejekinya kepada petugas jembatan untuk perawatan jembatan tersebut. (RA17)
GIPHY App Key not set. Please check settings