Jakarta | Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap tiga strategi besar ekonomi dan bisnis yaitu hilirisasi industri, digitalisasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan pengembangan ekonomi hijau.
Ke depan, saya kira strategi besar ekonomi kita, strategi besar bisnis negara ada tiga hal yang ingin kita sampaikan yaitu yang pertama hilirisasi industri, kedua digitalisasi UMKM, dan yang ketiga kita harus mulai masuk ke ekonomi hijau
kata Presiden Jokowi saat menghadiri secara virtual Sarasehan 100 Ekonom, dipantau dari kanal Youtube INDEF, Jakarta, Kamis.
Dilansir dari antaranews.com, untuk strategi pertama yakni hilirisasi industri, kata Presiden Jokowi, pemerintah telah menghentikan ekspor bahan mentah seperti nikel dan ke depannya akan menyasar komoditas seperti bauksit, emas, dan tembaga.
Presiden menginginkan semua bahan mentah diolah atau dihilirisasi agar menjadi barang bernilai tambah dengan daya saing yang tinggi sebelum diekspor. Program hilirisasi ini, lanjut Presiden, sudah membuahkan hasil. Misalnya ekspor besi baja yang dalam setengah tahun di 2021 sudah mencapai 10,5 miliar dolar AS.
“Oleh sebab itu tidak hanya nikel saja, ke depan, kita mulai bauksitnya. Kemudian juga mulai emasnya, mulai tembaganya. Hilirisiasi mulai sawitnya, sebanyak mungkin turunan-turunan dari bahan mentah itu menjadi barang minimal barang setengah jadi. Syukur-syukur menjadi barang jadi,”ujar Presiden Jokowi.
Strategi kedua adalah digitalisasi UMKM. Presiden ingin lebih banyak pelaku UMKM yang merambah bisnis digital. Per Agustus 2021, kata Presiden, telah terdapat 15,5 juta UMKM yang sudah merambah platform digital dan diharapkan bisa berlanjut untuk menembus pasar global.
Strategi ketiga adalah ekonomi hijau. Presiden memastikan bahwa masa depan produk-produk ekonomi hijau di Indonesia sangat meyakinkan. Pada Oktober 2021 mendatang, Presiden mengatakan akan terdapat pembangunan kawasan industri hijau atau <em>green industrial park
GIPHY App Key not set. Please check settings