Sidoarjo | Dampak yang terjadi bagi dunia usaha sangat dirasakan, khususnya pelaku UMKM Sidoarjo yang berharap PPKM selesai
Ketua Industri Tas dan Koper (Intako) Syaroni Arif mengungkapkan, sejak PPKM diberlakukan, semua pengusaha yang tergabung di koperasi Intako sangat berdampak, salah satunya tidak ada pembeli yang datang ke daerah Tanggulangin Siodarjo.
PPKM memberi dampak signifikan bagi dunia usaha. Salah satunya adalah pelaku UMKM di Sidoarjo yang berharap PPKM tidak diperpanjang.
“Bahkan selama dua bulan, mulai Juli dan Agustus kami tidak bisa membayar karyawan koperasi Intako,” kata Syaroni di Kantornya, Senin (9/8) seperti dilansir dari detik.com
Banyaknya penyekatan membuat tidak ada pembeli yang datang ke lokasi pengrajin kulit, sehingga pelaku usaha kesulitan untuk membayar angsuran bank
“Jangankan angsuran, bunganya saja tidak kuat bayar. Kami berharap pihak Pemkab Sidoarjo sudi memberikan solusinya,” jelas Syaroni.
Beberapa pengusaha sempat mengibarkan bendera putih karena terpaksa harus menutup usahanya, dengan kata lain bangkrut atau kolaps.
“Dengan gerakan itu bukan berarti pengusaha UMKM di Tanggulangin menolak PPKM. Yang kami harapkan Pemkab Sidoarjo harus memberikan solusinya, bagaimana cara semua UMKM ini tidak bangkrut,” tandas Syaroni.
Salah satu perajin kulit di Tanggulangin, Lutfi mengatakn jika PPKM diperpanjang maka pertumbuhan ekonomi masyarakat pelaku UMKM di Tanggulangin Sidoarjo akan terganggu
“Banyak masyarakat susah akibat pandemi, tapi juga beri ruang masyarakat untuk berkreasi dan berimprovisasi dalam rangka mencari nafkah untuk keluarga,” kata Lutfi.
“Sejak PPKM Darurat berlangsung, orang enggan bepergian, sehingga masyarakat Tanggulangin perajin kulit tidak ada pembeli, bila ini diteruskan bisa bikin bangkrut,” tandas Lutfi. (girbok/detik)
GIPHY App Key not set. Please check settings