Jakarta | Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangannya pada acara West Java Urban 20 Talks: Kota, Desa, dan Pemuda di Era Digital, Kamis (24/2/2022) malam, mengatakan masifnya arus digitalisasi menawarkan cara baru bagi masyarakat untuk bekerja. Hal ini membawa dampak positif bagi masyarakat karena jangkauan pelatihan, pekerjaan inklusif, dan kesetaraan mengakses sumber ekonomi bisa semakin meluas.
Sektor ekonomi digital pun dipercaya akan ikut mempercepat perekonomian nasional, sehingga berpeluang terwujud karena ada kontribusi digital terhadap PDB kemungkinan terus meningkat kedepannya.
“Tidak ada pilihan lain bagi kita untuk menerima dan adaptasi terhadap perubahan dan transformasi digital yang terjadi di masyarakat, baik desa maupun kota. Ekonomi Indonesia dan dunia akan diwarnai inovasi di sektor digital ekonomi dan tentunya digital ekonomi ini diharap bisa mempercepat pemulihan perekonomian nasional,” ungkapnya.
Ia pun menyebutkan bila Presiden Joko Widodo sudah memberi instruksi agar negara mulai mengarahkan fokus ekonomi pada sektor digital.
Airlangga mengatakan, saat ini kontribusi ekonomi digital terhadap PDB sudah mencapai 4%. Ke depannya angka ini diprediksi naik 1,5 kali lipat.
Dilansir dari CNBC Indonesia, kontribusi pasar ekonomi digital kedepannya akan didukung oleh sektor e-commerce yang disinyalir berkontribusi sebesar 34%, dan program seperti B2B services di bidang logistik dan supply chain dengan kontribusi mencapai 13% terhadap ekonomi digital.
“Ini bagian awal dari gelombang pertama digitalisasi. Peningkatan infrastruktur di sektor 5G, IoT, Blockchain, AI dan cloud computing ini perlu dikuasai masyarakat terutama para pemuda yang tentunya perlu dipersiapkan untuk mengalami second wave digital economy,” katanya.
Menurutnya, pada gelombang kedua ekonomi digital nanti beberapa sektor akan turut terdampak digitalisasi yang masif. Sektor-sektor yang dimaksud adalah pertanian, fintech, edutech, dan telemedicine.
“Ini juga diharapkan bisa digunakan selama pandemi Covid-19. Potensi ekonomi kreatif juga perlu terus dikembangkan sehingga ekonomi digital dapat fasilitasi pertumbuhan dan peningkatan daripada kontribusi ekonomi kreatif,” ujarnya. (girbok/*)
sumber. CNBC Indonesia
GIPHY App Key not set. Please check settings