Yogyakarta | Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X memaparkan Sistem Informasi Pembinaan Koperasi dan Pelaku Usaha (SiBakul) yang dinilai telah mampu memberikan kontribusi cukup besar pada ekonomi DIY di masa pandemi. Paparan diberikan secara daring pada Monitoring dan Evaluasi (Monev) Badan Publik 2021 pada Senin (11/10) di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.
Sri Sultan memaparkan inovasi hasil Pemda DIY ini di depan para penanggung jawab Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2021 yang diselenggarakan oleh Komisi Informasi Pusat (KIP) RI. Dikemukakan Sri Sultan, sektor UMKM menjadi sektor penting pendorong pertumbuhan ekonomi DIY selama masa pandemi.
“SiBakul sudah kami lakukan sejak 2020 lalu. Kegiatan sistem ini memberikan kekuatan baru untuk perputaran dalam pertumbuhan ekonomi DIY pada situasi pandemi ini, yang tadinya tidak kami perkirakan sebelumnya hingga memberi kontribusi sekitar 31,8% pada perputaran ekonomi tahun 2020,” jelas Sri Sultan.
Sri Sultan mengungkapkan, sektor UMKM dan pertanian menjadi pendukung perekonomian DIY di saat pariwisata DIY belum dibuka dan para mahasiswa belum kembali berkuliah. Menurut Sri Sultan, sejak 2020, SiBakul telah membantu sekitar 4.000 lebih UMKM di DIY untuk memasarkan produknya. Jika pemasaran produl UMKM di 2020 hanya untuk Pulau Jawa, kini makin meluas.
“Pada tahun 2021 ini, kami perluas, tidak hanya untuk berjualan atau menawarkan produk di Jawa saja, tetapi juga seluruh Indonesia. Dan bagi mereka yang mempunyai ruang untuk ekspor, kami fasilitasi. Kami bekerja sama dengan Pos Indonesia untuk nasional dimana kantor-kantornya ada di setiap kecamatan,” ujar Sri Sultan.
Sri Sultan menambahkan, pada tahun 2021 triwulan pertama, pertumbuhan ekonomi DIY mencapai 9,8%. Kemudian, pada kwartal kedua, pertumbuhan ekonomi DIY melonjak lebih tinggi lagi menjadi 11,8% melalui sektor UMKM serta Pertanian.
Selain itu, Gubernur DIY mengungkapkan inovasi lain yang telah dilakukan Pemda DIY, yakni membangun jaringan dengan para kelompok pendamping disabilitas. “Jadi, untuk urusan vaksin, termasuk untuk mereka (para penyandang disabilitas) mendapatkan informasi, kami melalui LSM-LSM membangun jaringan untuk dapat memberikan ruang pelayanan kepada para penyandang disabilitas,” ungkap Sri Sultan.
Bagi Sri Sultan, teknologi informasi saat ini memang memberikan kemudahan dalam membangun jaringan yang luas, sehingga dapat membangun komunikasi dengan baik.
Sistem informasi lainnya yang juga dipaparkan Sri Sultan ialah Sistem Informasi Penanggulangan Kemiskinan (Simnangkis). Sri Sultan menjelaskan, Pemda DIY telah membangun sebuah jaringan informasi dengan desa dan dinas-dinas terkait penanganan kemiskinan.
“Menyangkut aplikasi Simnangkis, kami juga membangun jaringan dan informasi. Bagaimana sistem penanganan ini merangkum semua data by name by address, menjadi satu data. Sehingga, semua pihak dapat kami konsolidasikan agar tidak kacau. Karena kami juga melakukannya dengan Kementerian Sosial dan Kementerian Desa untuk mendapatkan data berupa NIK lalu kami verifikasi dengan benar,” jelas Sri Sultan.
Sri Sultan pun berharap paparan kali ini bisa memberi penjelasan visi keterbukaan publik yang telah dilakukan DIY dengan lebih utuh, sehingga memudahkan dalam melakukan penilaian. Berbagai inovasi yang dilakukan Pemda DIY merupakan tanggung jawab untuk membangun pemerintah daerah yang akuntabel.
Selama paparan, Sri Sultan didampingi Sekretaris DIY, Kadarmanta Baskara Aji; Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi DIY, Rony Primanto Hari; Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi; serta Kepala Bappeda DIY, Beny Suharsono.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi DIY, Rony Primanto Hari mengatakan, dalam penilaian keterbukaan informasi publik 2021 ini, cukup banyak aplikasi hasil inovasi Pemda DIY yang ditampilkan untuk dinilai. Beberapa diantaranya yakni Sibakul, Simnangkis, dan aplikasi lainnya yang isinya adalah layanan publik terkait dengan keterbukaan informasi.
“Memang Sibakul ini menjadi aplikasi unggulan karena di dalamnya ada informasi terkait UMKM di DIY, baik produk-produknya dan program-program kegiatan yang diberikan oleh Pemda kepada UMKM itu,” imbuhnya.
Menurut Rony, Sibakul menjadi sangat menarik karena di dalamnya juga terdapat banyak hal yang disampaikan untuk memberikan informasi kepada masyarakat, utamanya di era pandemi ini untuk mengembalikan kondisi ekonomi di DIY.
Terkait tingkatan nilai keterbukaan informasi publik Pemda DIY, Rony mengaku jika Pemda DIY sudah berada di tingkatan penilaian tertinggi yakni informatif. Namun saat ini, nilai yang diperoleh DIY masih di angka 94. Angka penilaian ini diharapkan masih bisa naik lagi.
“Jadi memang saat ini DIY sudah masuk di tingkatan tertinggi, tapi kita harapkan nilainya juga bisa naik. Apalagi monev ini adalah tahapan terakhir dari penilaian, kita sudah melalui berbagai proses sebelumnya. Penilaian terakhir ini untuk mengklarifikasi ulang. Pemenangnya akan diumumkan pada 26 Oktober 2021 mendatang,” jelas Rony. (Humas DIY/fm/Rt)
GIPHY App Key not set. Please check settings