in

Jakarta Dinobatkan Sebagai Tuan Rumah Urban 20

Jakarta | Jakarta dinobatkan sebagai tuan rumah untuk Urban 20 (U20), merupakan rangkaian acara antara pemimpin kota dari kota-kota G20 sebagai respons terhadap krisis iklim, yang bertujuan untuk mempelopori dan mempercepat transisi menuju masyarakat yang karbon netral, inklusif, dan tangguh.

Penekanan pada isu transisi energi sangat diperlukan dalam mencapai tujuan tersebut, karena transisi energi sangat krusial untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dan memitigasi efek dari krisis iklim.

Upaya transisi energi tersebut perlu memprioritaskan sektor-sektor yang berkontribusi tinggi terhadap emisi GRK seperti sektor transportasi, yang menyumbang hingga 28 persen emisi GRK terkait energi dan 45 persen total konsumsi energi di Indonesia pada 2018.

Transisi menuju penggunaan kendaraan listrik sangatlah penting untuk peningkatan kualitas udara Jakarta ke depannya, baik untuk mengurangi emisi karbon di sektor transportasi maupun mengurangi polusi udara.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menjadi pelopor dalam mengenalkan kendaraan listrik dengan berupaya agar angkutan umum di Jakarta dapat sepenuhnya terelektrifikasi.

Di bawah kepemimpinannya, Jakarta telah membuat beberapa komitmen untuk mempercepat transisi ke adopsi kendaraan listrik seperti dalam “C40 Green and Healthy Street: Fossil Fuel Free Street Declaration” untuk hanya melakukan pengadaan armada bus baru yang bebas emisi pada 2025 dan secara bertahap mengubah 50 persen armada bus Transjakarta menjadi kendaraan listrik pada 2025.

Sebagai bagian dari rencana pembangunan kota yang berketahanan iklim dan rendah karbon, elektrifikasi Bus Rapid Transit (BRT) juga telah diamanatkan dalam Peraturan Gubernur Jakarta Nomor 90 Tahun 2021. Inisiatif tersebut sejalan dengan tujuan Indonesia untuk menjadi pemain utama dalam memproduksi dan mengoperasikan kendaraan listrik sebagai moda transportasi yang berkelanjutan dan bersih melalui penerbitan Peraturan Presiden No 55 Tahun 2019 Tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.

Program Asistensi Teknis untuk Mendukung Komitmen DKI Jakarta

 Untuk mendukung komitmen DKI Jakarta, sejumlah program asistensi teknis telah dilakukan. Inisiatif yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Asian Development Bank (ADB) telah melakukan studi pendahuluan untuk Elektrifikasi Transjakarta Koridor 1 & 6

2. C40 Cities Finance Facility (CFF) telah mendukung perencanaan 100 bus listrik percontohan (pilot) untukTransjakarta

3. UN Environment Programme (UNEP) dan Climate Technology Centre & Network (CTCN) mendukung pengembangan peta jalan (roadmap) elektrifikasi armada BRT dan Non-BRT Transjakarta melalui kajian yang dilakukan ITDP

4. UK Partnering for Accelerated Climate Transitions (UK PACT), didanai oleh Department for Business, Energy and Industrial Strategy (BEIS) Pemerintah Inggris melalui International Climate Finance (ICF) Inggris, mendukung pengembangan rencana aksi dan peta jalan (roadmap) elektrifikasi skala besar untuk Transjakarta, dengan fokus pada mikrobus melalui studi oleh ITDP

5. Transformative Urban Mobility Initiative (TUMI) E-bus Mission, didanai oleh German Federal Ministry for Economic Cooperation and Development (BMZ), mendukung pemantauan dan evaluasi 100 bus listrik percontohan (pilot) Transjakarta, mengembangkan jaringan berbagi pengetahuan antar kota, dan melakukan analisis konsumsi energi bus di sejumlah rute layanan Transjakarta.

Lokakarya Tingkat Tinggi Percepatan Elektrifikasi Transjakarta

Untuk mendukung elektrifkasi proyek bus Transjakarta, DKI Jakarta bersama ITDP, UK PACT, C40-CFF, TUMI Initiative, UNEP, CTCN, ICCT, dan KPBB mengadakan E-Mobility Event yang terdiri dari rangkaian webinar, lokakarya, dan peningkatan kapasitas bagi seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dalam program ini. Acara dibuka oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan; Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Pengembangan Industri Sektor ESDM, Agus Tjahajana Wirakusumah; Head of Mission Kedutaan Besar Inggris Jakarta, Rob Fenn; Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor-Leste, Ina Lepel; Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Marina Berg; CEO Institute for Transport and Development Policy (ITDP), Heather Thompson.

Jakarta E-Mobility Event bertujuan untuk meningkatkan kapasitas berbagai pemangku kepentingan yang terlibat dalam program elektrifikasi angkutan umum di Jakarta termasuk, Transjakarta, pemerintah daerah, pelaku industri bus listrik, operator, dan masyarakat umum. Acara ini terdiri dari rangkaian webinar dan lokakarya yang akan membahas: (1) Studi kasus global dan tinjauan kebijakan di Indonesia tentang implementasi bus listrik, (2) Pemilihan teknologi dan model bisnis untuk mendukung implementasi bus listrik, (3) Diseminasi temuan ke pemerintah daerah terkait.

Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, Jakarta telah mempercepat visinya untuk merealisasikan sistem mobilitas yang bersih dengan berkomitmen untuk melakukan transisi terhadap armada Transjakarta ke bus listrik dalam Deklarasi C40 Fossil-Fuel-Free-Streets dan rencana pembangunan berketahanan iklim dan rendah karbon Jakarta.

“Sejalan dengan laporan IPCC 2022 untuk mempercepat transisi menuju net-zero emission, kami akan mulai mengoperasikan pilotbus listrik dengan sistem Transjakarta pada minggu ini. Dengan memulai peralihan ke kendaraan listrik dari armada angkutan umum, yang secara individual memiliki kilometer tempuh harian yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kendaraan pribadi, kami berharap peningkatan kualitas udara dan manfaat kesehatan yang lebih tinggi akan dapat tercapai dari transisi tersebut. Mengelektrifikasi lebih dari 4.000 unit armada Transjakarta juga dapat mendukung industri manufaktur bus dalam negeri untuk mencapai skala ekonomi dalam produksinya. Ini semua membuat elektrifikasi angkutan umum dapat menjadi langkah awal yang tepat untuk mendukung transisi kendaraan listrik secara nasional, dan Jakarta akan memimpin gerakan tersebut,” terang Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan seperti dikutip dalam rilis PPID DKI Jakarta, Selasa (1/3/2022).

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Agus Tjahajana Wirakusumah, mengatakan Program Battery Electric Vehicle (BEV) akan meningkatkan keamanan energi negara dengan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar impor, sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca untuk mencapai target nol-emisi. “Kita perlu mendayagunakan sumber daya lokal, baru, dan terbarukan untuk pembangkit listrik BEV. Memanfaatkan momentum G20 Presidency of Indonesia, saya berharap kegiatan Jakarta E-mobility ini dapat melahirkan ide-ide inovatif untuk pengembangan elektrifikasi transportasi publik di seluruh kota-kota Indonesia, meningkatkan kapasitas para pemangku kepentingan, serta memperkuat komunikasi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan,” ujarnya.

Di samping itu, Kepala Deputi Misi Indonesia dan Timor-Leste, Kedutaan Besar Inggris, Rob Fenn mengatakan, Pemerintah Inggris terus mendukung DKI Jakarta dalam mencapai target nol-bersih emisi pada tahun 2050, termasuk dengan mempercepat implementasi bus listrik dan kendaraan roda dua listrik di Jakarta. “Melalui asistensi teknis, kolaborasi, dan upaya diplomatik, kami berharap kota metropolitan ini menjadi kota percontohan bagi Indonesia dalam mencapai agenda iklim yang ambisius dan menuju kota masa depan yang berkelanjutan,” ucapnya.

Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Marina Berg mengatakan, Swedia dan Indonesia sangat mengapresiasi hubungan yang sangat baik yang terjalin selama ini, dan kami akan terus memperluas kerjasama bilateral ini termasuk dalam isu energi terbarukan, iklim dan lingkungan, transportasi cerdas dan ekonomi biru (blue economy). “Elektrifikasi bus Transjakarta merupakan salah satu program paling ambisius dan menantang dalam upaya Indonesia menuju pembangunan yang lebih berkelanjutan. Swedia mendeklarasikan kesiapannya dalam berkolaborasi lebih jauh dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terutama di sektor transportasi publik melalui pendampingan teknis dalam menyiapkan elektrifikasi seluruh bus Transjakarta dengan sokongan dari Swedfund, institusi pembiayaan pembangunan pemerintah Swedia,” ungkapnya.

CEO ITDP, Heather Thompson mengatakan, elektrifikasi harus dikombinasikan dengan pengembangan compact city, angkutan umum serta berjalan kaki dan bersepeda untuk mencapai target 1.5oC. “Kita masih harus mengurangi angka kendaraan bermotor pribadi dan mengelektrifikasi sisanya. Apabila kota fokus pada investasi dalam mengelektrifikasi angkutan umum, kita dapat memaksimalkan keuntungan yang didapat dengan angka yang besar untuk masyarakat dan juga iklim – sangat mengembirakan melihat Jakarta telah mengikut resep dari kesuksesan ini. Merupakan kehormatan bagi ITDP untuk dapat menyediakan dukungan untuk kota Jakarta dalam proses transisi menuju elektrifikasi angkutan umum yang 100 persen bersih dan hijau, dan kami dengan bangga akan menyebarkan contoh baik dari kesuksesan Jakarta kepada seluruh mitra dan kota-kota di dunia yang bekerja sama dengan kami,” ujarnya.

CTCN Program Officer, Sambit Nayak, mengatakan Climate Technology Centre Network (CTCN) dan UN EP (UN Environment Programme) mendukung program Jakarta E-Mobility, yang diimplementasi bersama ITDP, di mana telah mengembangkan beberapa rekomendasi dalam perencanaan peta jalan (road map) dan investasi dengan model bisnis dan mekanisme pembiayaan untuk elektrifikasi armada Transjakarta. “Asistensi teknis yang dilakukan menemukan, terdapat potensi penurunan GHG 10,000 tCO2eq per annum ketika elektrifikasi armada Transjakarta terimplementasi. Menindaklanjuti mandat dari COP26, UNEP/CTCN dengan climate finance dapat mendukung implementasi dan mengembangkan program e-bus di Jakarta,” katanya.

Lead Advisor Climate GIZ, Gerd Fleischer mengatakan, program C40-CFF bertujuan untuk mendukung implementasi 100 pilot bus listrik Transjakarta menjadi proyek yang secara teknis dan finansial siap diimplementasi, dengan analisis manfaat sosial yang komprehensif. “Salah satu langkah terbaik yang kami pelajari adalah dengan mendirikan badan pengambil keputusan yang permanen dan institusional, seperti Project Implementation Unit (PIU), sebagai kunci untuk memimpin transisi menuju mobilitas elektrik yang memang tidak sederhana,” ujarnya.

Advisor at GIZ, Jens Giersdorf mengatakan, di Jakarta, sebagai lanjutan dari dukungan-dukungan sebelumnya, TUMI E-bus Mission mendukung pemantauan dan evaluasi pilot bus listrik. “Kemudian, melakukan penilaian kebutuhan pelatihan, analisis level rute untuk konsumsi energi bus, dan mengembangkan jejaring tukar wawasan secara peer-to-peer,” tuturnya.

ASEAN Regional Lead at the ICCT, Francisco Posada mengatakan, dukungan dan keterlibatan langsung di level kota adalah kunci dalam mempercepat program elektrifikasi kendaraan. “The International Council on Clean Transportation (ICCT) dan Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB) mendukung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mengembangkan route-level electric bus assessment di Jakarta,” ungkapnya.

Executive Director of KPBB, Ahmad Safrudin mengatakan, 58,3 persen populasi Jakarta menderita penyakit yang berkaitan dengan polusi udara. “Bus listrik adalah salah satu upaya mitigasi untuk mengontrol polusi dan emisi gas rumah kaca di Jakarta. Meski demikian, bus listrik lebih mahal dibandingkan bus diesel, oleh karena itu, kajian dalam biaya kepemilikan dan pengadaan bus listrik sangat penting, dan kami siap mendukung Jakarta di aspek ini,” ucapnya.

Sumber indonesia.go.id

What do you think?

100 Points
Upvote Downvote

Written by GirBok

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Digitalisasi Keuangan Berdampak Positif Namun Harus Tetap Diwaspadai

Indonesia Impor Gas Dari AS, Pertama Kali Dalam Sejarah