Pangkalpinang | Pandemi Covid-19 yang melanda sejak 2019 belum juga usai hingga saat ini, membuat masyarakat dihadapkan dengan banyak keterbatasan. Kendati demikian banyak cara yang bida dilakukan untuk mendapatkan hiburan dan mengurangi penat serta kejenuhan.
Nah, salah satu hobi yang semakin populer saat pandemi adalah aquascape atau seni menghias akuarium dengan tanaman maupun hewan untuk menghadirkan pemandangan yang indah. Selain sebagai hobi, bisnis aquascape ini cukup menjanjikan.
Aquarium kini tidak hanya dijadikan sebagai media untuk tempat memelihara ikan saja. Namun juga dijadikan sebagai wadah menyalurkan seni estetika di dalam air.
Ujang Hasan Nurdin salah satunya, pemilik Rinjani Aquascape PGK yang pada awalnya hanya hobo membuat aquascape. Namun kini hobinya itu telah menjadi sumber penghasilannya.
Ia telah belajar mengenai aquascape pada tahun 2016. Terbilang pada saat itu belajar mengenai aquascape sangat sulit ditemukan.
Ujang menceritakan, usaha squascape menbutuhkan modal yang tidak sedikit. Terlebih lagi pembayaran dilakukan ketika aquascape telah selesai dikerjakan, sehingga membuat ujang harus mempunyai modal awal yang cukup besar.
Semula Ia sempat terkendala.modal, namun akhirnya dirinya memanfaatkan program Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK) dari PT Timah Tbk.
Diakuinya, setelah bergabung dengan program PUMK PT Timah Tbk membuat Ia lebih percaya diri karena bahan untuk membuat aquascape sudah lengkap dan tidak bingung lagi untuk memikirkan modal di awal.
“Setelah bergabung menjadi mitra binaan PT Timah saya lebih percaya diri karena tidak bingung untuk memikirkan biaya membeli bahan-bahan yang cukup banyak. Terlebih lagi kalau ingin membeli sebuah bahan harus langsung banyak dan tidak bisa hanya membeli satu persatu bahan,” tambahnya.
Menurutnya, bahan untuk membuat aquascape itu tergantung tema yang diinginkan. Ada tema yang memiliki bahan yang banyak dan ada tema yang tidak rumit.
Aquascape memiliki unsur yang banyak seperti hardscape, peralatan, aksesoris, ikan dan masih banyak lagi. Seperti contoh, jika ingin membuat aquascape jenis Minimalis Bonsai maka membutuhkan bahan seperti pupuk dasar, pasir, hardscape, batu pasir, batok kelapa, rumah bakteri dan sebagainya.
Selain modal yang cukup besar, kendala yang terjadi untuk membuat aquascape yaitu bahan-bahan yang dibutuhkan terkadang tidak ada di Bangka. Salah satunya, Rasamala dan tumbuhan Risilam yang berasal dari pegunungan tinggi, sehingga tidak bisa ditemukan di Bangka. Untuk itu Ujang memesan dan mengirim bahan tersebut dari luar Pulau Bangka.
“Bahan-bahan untuk membuat Aquascape juga terkadang sulit ditemukan di pulau bangka ini, seperti risilam dan rasamala yang harus ditemukan di pegunungan tinggi sehingga saya harus memesan dan mengirimnya ke sini lagi,” katanya.
Ujang beserta istri juga sering ikut kompetisi. Menurutnya, kompetisi yang paling bekesan ketika mendapat grand champion di ICE BSD Tangerang yang diikuti negara di Asia Tenggara membuat ia semakin semangat untuk menekuni dunia aquascape.
Selain untuk menambah modal, Ujang juga ingin membuat mini farm dan ternak ikan sendiri dari Pendanaan Usaha Mikro Kecil yang didapat dari PT Timah Tbk.
“Rencananya saya ingin membuat mini farm agar tidak ketergantungan dari luar lagi dan juga membuat ternak ikannya juga,” ujarnya.
Menurutnya, program pendanaan usaha modal kecil (PUMK) sangat membantu pelaku UMKM untuk mengembangkan usaha.
“Saya lihat program ini sangat membantu usaha kecil untuk berkembang, karena dana yang didapatkan memang untuk modal usaha,” sebutnya.
Nah bagi anda yang ingin melihat beragam koleksi aquascape buatan Ujang, anda bisa datang ke Rinjani Aquascape PGK terletak di Jalan Depati Hamzah, Bacang, Bukit Intan, Kota Pangkalpinang.
Sumber. lensabangkabelitung.com
GIPHY App Key not set. Please check settings