Yogyakarta | Trans Gadjah Mada yang merupakan bus listrik mulai dioperasikan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta sebanyak 2 unit pada Jumat (01/04). Bus listrik ini diluncurkan oleh rektor UGM Panut Mulyono, sebagai transportasi ramah lingkungan internal kampus di Balairung Kampus UGM.
Kedua bus ini setiap harinya akan mengelilingi area kampus yang memiliki 35 halte dan terintegrasi ke beberapa fasilitas umum seperti jalur pedestrian, stasiun sepeda, kantong parkir dan beberapa halte Trans Jogja. Masing-masing bus listrik mampu membawa 20 orang penumpang sekaligus.
Sementara operasional bus dibuka tiap hari kerja mulai hari Senin hingga Jumat pada pukul 06.30 hingga 16.16 WIB. Setiap halte dilewati setiap 60 menit sekali. “Satu halte dilewati tiap 60 menit. Jika nantinya bus ditambah, waktu tunggunya bisa sampai 30 menit saja,” katanya.
Panut Mulyono mengungkapkan bahwa pengadaan 2 bus listrik ini merupakan sumbangan dari Menko Ekonomi Airlangga Hartanto, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dan pengusaha Dato Sri Tahir.

Sesuai dengan program yang digencarkan oleh UGM, pengadaan bus listrik tersebut adalah untuk mewujukan transportasi yang ramah lingkungan dan selalu memperhatikan isu perubahan iklim.
“Transportasi ramah lingkungan sangat penting karena penggunaan energi fosil kita di bumi ini sangat berlebihan. Sementara daya dukung dari hutan kita untuk menyerap karbondioksida semakin berkurang,” paparnya.
Selain itu, dengan adanya bus listrik di internal kampus ini bisa mengenalkan kepada mahasiswa tentang pentingnya penggunaan energi terbarukan, dengan cara mengurangi penggunaan bahan bakar kendaraan dari energi fosil.
Direktur Aset Universitas Gadjah Mada, Dr. Djoko Sulistyo, mengatakan pengadaan bus listrik yang ramah lingkungan di internal kampus merupakan upaya UGM untuk menciptakan lingkungan kampus yang mengedepankan konsep pembangunan berkelanjutan.”KIta ingin lingkungan kampus semakin nyaman dan kondusif adanya bus listrik ini,” tegasnya.
Djoko menyebutkan kebijakan pengadaan bus kampus sejalan dengan komitmen UGM untuk terus mengembangkan fasilitas untuk pedestrian dan warga yang berkebutuhan khusus. “Bagi pejalan kaki difasilitasi pedestrian dengan kanopi. Termasuk jalur bagi pejalan kaki berkebutuhan khusus. Jalur sepeda juga selalu disiapkan. Ke depan sepeda kampus akan diremajakan yang akan dilengkapi smart lock dan aplikasi,” katanya. (girbok)



GIPHY App Key not set. Please check settings