Cirebon – Selama pemberlakuan PPKM, Keraton Kesepuhan Cirebon, Jawa Barat menutup sementara kunjungan wisatanya. dampaknya pihak Keraton mengakui kelimpungan membiayai perawatan dan pengelolaannya.
“Pemeliharaan dan perawatan ini sebagai bagian dalam pelestarian bangunan bersejarah. Walaupun memang tidak ada pemasukan, pelestarian harus dilakukan,” kata Direktur BPKK Cirebon Ratu Raja Alexander Wuryaningrat, Rabu (4/8/2021), dilansir dari detikcom.
Alexander mengatakan selama PPKM pembiayaan perawatan keraton melalui uang pribadi. Ia pun berharap adanya kompensasi dari pemerintah.
“Kita harus ikut aturan pemerintah, makanya ditutup. Saya sih harapannya ada kelonggaran untuk pembiayaan ini,” kata Alexander.
Alexander mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (DKOKP) Kota Cirebon terkait bantuan untuk pemandu wisata atau karyawan. “Sudah ada koordinasi, dinas sudah menghubungi kami. Tapi belum ada realisasi,” kata Alexander.
Lebih lanjut, Alexander juga mengaku masih menjaga tradisi keraton selama pandemi COVID-19. Namun, pelaksanaan tradisi berbeda dengan sebelum pandemi. Keraton tak mengundang tamu dari luar.
“Sekarang hanya keluarga. Nanti tanggal 11 Agustus juga ada tradisi jemasa, mencuci pusaka. Ya lingkungan keluarga saja,” katanya.
“Kita berharap pandemi segara berakhir. Selama pandemi kunjungan menurun. Bahkan, sebelum PPKM itu kunjungan wisata kita hanya seratusan orang setiap bulan. Miris memang. Tapi kita tetap optimistis,” kata Alexander menambahkan. (Girbok/Detik.com)
GIPHY App Key not set. Please check settings