Jakarta | Beredar sebuah postingan di media sosial Facebook, terkait pandemi Virus Corona yang diklaim hadir setiap 100 tahun sekali. Dengan unggahan narasi “Dyk? 1720: wabah besar Marseille 1820: pandemik chorella di Asia 1920: flu spanyol 2020: virus corona Ada teori bahwa setiap 100 tahun pandemi terjadi”.
Dilansir dari Liputan6.com, klaim pandemi hadir setiap 100 tahun sekali adalah tidak benar. Faktanya WHO menjelaskan pandemi Covid-19 tidak bisa diprediksi karena Covid-19 merupakan penyakit baru.
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan mengetik kata kunci “pandemics happen every 100 year” di mesin pencarian Google. Di sana terdapat artikel berjudul “Instagram video falsely claims pandemics happen every 100 years” yang tayang di AFP Fact Check pada 7 Mei 2021.
Dalam artikel tersebut AFP Fact Check mendapat penjelasan dari WHO. “Epidemi untuk penyakit tertentu bersifat siklus. Namun untuk pandemi seperti covid-19 tidak bisa diprediksi karena ini penyakit baru.”
Selain itu AFP Fact Check juga meminta penjelasan dari Elizabeth O’Brien, Asisten Profesor Sejarah Kedokteran di Universitas Johns Hopkins. Ia mengatakan tidak ada dasar untuk klaim tersebut.
“Tidak benar pandemi terjadi setiap 100 tahun sekali. Pernyataan seperti itu seperti meremehkan pandemi yang tak kalah besar lainnya seperti kolera pada abad ke-19, pandemi influenza (virus H2N2) pada tahun 1957-58 dan pandemi influenza H1N1 tahun 2009.”
Selain itu juga terdapat penjelasan dari Dr Scott Podolsky, Profesor Kesehatan Global dan Kedokteran Sosial dari Harvard Medical School.
“Pernyataan postingan ini seperti dipaksakan. Flu Spanyol sendiri dimulai pada tahun 1918 bukan 1920,” ujar Podolsky.
Sementara terkait pandemi kolera tahun 1820 tampaknya merujuk pada wabah yang berasal dari Jessore, India tahun 1817. Kemudian wabah ini menyebar ke seluruh India sebelum mencapai Thailand dan Indonesia tahun 1820 sebelum menyebar ke luar Asia.
Sedangkan tahun 1720 yang disebut sebagai pandemi juga salah. Pasalnya wabah itu hanya terjadi di Prancis saja.
“Epidemi umumnya bersifat regional (komunitas, bangsa, dll), sementara pandemi menyebar ke berbagai wilayah.”
Selain itu terdapat juga artikel berjudul “Fact-check: Has a pandemic occurred every 100 years?” yang tayang di Statesman.com pada 10 April 2020.
Dalam artikel tersebut menjelaskan bahwa postingan itu tidak benar. Wabah besar yang disebut tahun 1720 bukan merupakan pandemi karena sebagian besar terjadi di Prancis.
Sementara pandemi kolera terjadi pada tahun 1817 atau tiga tahun sebelum yang disebut dalam postingan. Demikian juga pandemi flu Spanyol yang terjadi tahun 1918.
Selain itu pandemi lain juga terjadi selain yang disebutkan dalam postingan yang viral, seperti Wabah Besar London, pada 1665; demam kuning di akhir tahun 1800-an; flu H2N2 / Asia tahun 1957-1958; virus flu H3N2 pada tahun 1968; dan H1N1 / flu babi pada tahun 2009.
Sumber:
https://factcheck.afp.com/instagram-video-falsely-claims-pandemics-happen-every-100-years
https://www.statesman.com/news/20200410/fact-check-has-pandemic-occurred-every-100-years
Sumber liputan6.com
GIPHY App Key not set. Please check settings