Yogyakarta | Masjid Jogokariyan menebar voucher belanja gratis dengan total Rp. 4 juta sehari dalam melaksanakan Program Pasar Rakyat Jogokariyan yang dimulai hari ini tanggal 8 hingga 15 Agustus 2021
Voucher gratis yang bisa di peroleh bila jamaah mau salah di masjid dengan nilai Rp. 10 ribu setiap waktu salat itu bisa dipakai berbbelanja aneka kebutuhannya di 60 UMKM peserta pasar rakyat dan toko-toko binaan yang ada disekitar masjid.
Masjid yang berdiri tahun 1966 ini berlokasi di Jalan Jogokariyan 36, Kelurahan Mantrijeron, Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta memiliki pos dana kebencanaan yang dimulai sejak tahun 2003
“Masjid kami ini kan punya pos dana kebencanaan, yang sudah kami mulai sejak tahun 2003 silam,” ujar Ketua Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokariyan Muhammad Jazir Asp, dilansir dari Tempo, Sabtu (7/8)
Ia mengungkapkan saldo dari pos dana kebencanaan tersebut sekitar Rp. 400 juta pada saat pandemi covid 19 merebak tahun 2020 lalu. Saat ini saldo kas kebencanaan masjid tersebut melonjak lima kali lipat hingga hampir senilai Rp. 2 Miliar.
“Dana Rp 2 miliar itu berasal dari partisipasi masyarakat selama ini melalui kotak Infaq Bencana Corona yang disediakan di masjid ini,” kata Jazir.
Dengan dana kebencanaan tersebut, Masjid Jogokariyan dapat membantu warganya yang harus isolasi mandiri dengan bantuan hingga Rp. 500 ribu perjiwa secara tunai bahkan disuplai pasokan makanan, vitamin, obat-obatan dan mengirim perawat kerumah mereka untuk selalu kontrol dan cek saturasi oksigennya.
Jazir mengatakan Saat terjadi kelangkaan oksigen terjadi di Yogya, masjid bisa menyiapkan stok oksigen bagi warga yang membutuhkan. Semua dana yang dikeluarkan dari pos dana kebencanaan itu
“Relawan kami jadi bisa bergerak terus dengan dana kebencanaan ini, mulai untuk bantuan perawatan warga jika dirawat di rumah sakit, bantuan biaya pemakaman dan santunan jika warga itu meninggal dunia,” kata Jazir.
Jazir mengungkap, Pasar Rakyat Jogokariyan ini menjadi program masjid itu demi membangkitkan semangat 60 usaha mikro kecil menengah (UMKM) binaannya yang kolaps selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Pasar rakyat ini kami gelar karena kan tanggal 9 Agustus nanti PPKM akan berakhir, nah pasar rakyat ini untuk memulainya agar UMKM itu segera pulih,” ujar Jazir. (girbok/tempo)
GIPHY App Key not set. Please check settings